Minggu, 18 Oktober 2009

Menyikapi Persaingan

Menyikapi Persaingan

Persaingan dalam bisnis adalah hal yang lumrah. Sesuatu yang sangat biasa. Persaingan adalah kondisi yang sangat baik bagi pebisnis untuk membuktikan kehandalannya dalam menjalankan bisnis. Dalam persaingan yang sangat ketat, kepiawaian berdagang sangat menentukan. Perpaduan antara kejujuran dan kejeniusan akan menentukan keberhasilan seorang pebisnis.
Kondisi persaingan yang sehat akan melahirkan tumbuhnya rasa percaya di antara para pegiat bisnis. Pesaing, pembeli, dan juga pemodal akan merasakan keuntungan dari persaingan yang sehat. Pembeli tidak akan tertipu, karena mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang wajar. Pesaing kita tidak akan kecewa karena kita tidak menjatuhkan harga atau mengatakan jelek kualitas barang yang dijualnya. Dan pemodal mendapatkan keuntungan yang lumayan karena usahanya dijalankan dengan benar, tanpa khawatir ditipu oleh yang mengelola perniagaannya.
Keadaan persaingan yang sehat akan melahirkan para pebisnis tangguh. Dari kondisi seperti ini akan bermunculan pebisnis muslim tangguh yang kredibel. Kejujuran menjadi senjata andalannya dalam berbisnis. Sikap ramah dan sopan menjadi senjata ampuhnya dalam menawarkan harga dan menarik simpati. Dan kualitas barang menjadi taruhannya dalam memuaskan konsumen. Sejarah mencatat, ketika Muhammad menjadi pedagang yang menawarkan barang perniagaan Khadijah, para pedagang koleganya bersekongkol untuk membuat barang perniagaannya tidak laku. Namun, berkat kepiawaanya, Muhammad menangguk untung besar. Sedang koleganya mengalami kerugian yang besar pula. Sehingga Muhammad makin dipercaya Khadijah.
Adakalanya, persaingan bisnis memunculkan pertentangan, bahkan tidak jarang melahirkan permusuhan. Saling banting harga, menghasut, bahkan memboikot jalur distribusi. Tentu, aktivitas bisnis seperti ini bukanlah bisnis yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Persaingan seperti ini hanya akan mempercepat habisnya modal, berkurangnya pelanggan, dan hilangnya mitra. Bahkan tidak jarang mengurangi ketentraman hidup. Sebab, kekecewaan dan kedengkian cenderung menjadi penyebab tindak kekerasan dalam dunia bisnis.
Karenanya, sikapilah persaingan dengan hati yang bening dan gunakan akal sehat. Jadikan persaingan sebagai sarana untuk menunjukkan ketangguhan kita sebagai pebisnis muslim. Sehingga akhlak kita dalam berbisnis, dapat menjadi salah satu penyebab tertariknya ‘orang lain’untuk mengenal Islam lebih jauh lagi. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar